Catatan Kecilku dari UC Berkeley (2)

Kompas.com - 30/05/2013, 06:49 WIB

KOMPAS.com - Saat kuliah di University of California at Berkeley, Novalia Pishesha mengatakan, setiap hari melihat orang-orang cerdas yang memiliki hasrat besar untuk mengubah dunia untuk menjadi lebih baik. Para mahasiswa dengan pemikiran jauh ke depan inilah yang membuat roda tradisi di UC Berkeley terus berputar (baca: Catatan Kecilku dari UC Berkeley (1)).

Perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, ini juga terkesan dengan cara mahasiswanya berkompetisi dalam cara yang sehat dan mau menolong. Belum lagi, sesi diskusi, para profesor, asisten dosen, sesi tutorial, dan perpustakaan yang cukup luas dengan beragam koleksi buku.

Dan tentu saja, budaya risetnya yang hidup di kampus ini. Tak hanya untuk menunjang nilai akademik para mahasiswanya, tetapi juga kehidupan sehari-hari.

Dalam tulisan ini, Novalia melanjutkan catatannya tentang UC Berkeley, kampus tersohor dari Negeri Paman Sam. Siapa yang tahu Apple? Salah satu pendirinya, Steve Wozniak, adalah alumni universitas ini lho...


"University of California at Berkeley (UC Berkeley) - lanjutan"

Awalnya, belajar di Cal bisa membuat kewalahan. Banyaknya mahasiswa (baik dari jumlah maupun keragamannya) bisa menjadi berkah atau kutukan. Salah satunya adalah belajar di sebuah kelas yang berisi lebih dari 200 orang, mungkin terasa agak menakutkan, tapi juga banyak pintu yang terbuka. Dari besarnya jumlah dan variasi yang banyak ini, kamu berkesempatan untuk menemukan teman, partner bisnis atau bahkan pasangan hidup. Ini memberi kemungkinan yang luas untuk arah hidupmu. Tapi sekali lagi, kamu harus berusaha!

Contohnya, dalam sebuah kelas besar, kamu harus mencoba lebih keras untuk tahu siapa dosenmu dan memastikan mereka mengenalmu dari sekian banyak mahasiswa (khususnya jika kamu butuh mereka sebagai referensi). Ada lebih dari 1000 kelompok mahasiwa di kampus (kamu bahkan bisa dengan mudah membuat sendiri jika kamu tidak bisa menemukan kelompok yang sesuai dengan minatmu), yang menunjukkan keragaman mahasiswa di kampus.

Liberalisme ini membuat Cal sebuah kampus yang unik dan lain daripada yang lain. Liberalisme adalah sebuah pemikiran bahwa tiap orang berhak atas hak hidup, kebebasan dan megejar kebahagiaan. Cal telah diakui sebagai kampus paling liberal di Amerika Serikat dan bahkan di dunia. Kampus ini merupakan tempat lahirnya Pergerakan Kebebasan Berpendapat, tolak ukur pergerakan kebebasan yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1960an. Lebih lanjut, mahasiswa Cal juga banyak terlibat dalam kegiatan untuk melayani komunitas sebagaimana terlihat dalam partisipasi mereka dalam Teach for America dan Korps Perdamaian atau Peace Corps. Kamu juga bisa mengajar komunitas sekitar dan juga rekan-rekan sesama mahasiswa tentang apa yang telah kamu pelajari melalui DeCal (Democratic Education at Cal). Beberapa kelas yang ditawarkan sangatlah unik seperti: “Harry Potter and the Chamber of Analysis”, “The Simpsons’ and Philosophy” dan “James Bond: Politics, Pop Culture, Hero.”

Sebagai tambahan, liberalisme di Cal menyatu dengan kota Berkeley. Salah satu bagian terhidup dari kota Berkeley adalah Telegraph Avenue, yang berawal dari Sproul Plaza Cal dan melebar ke selatan dari Bancroft Way ke Dwight Way. Di situ terdapat banyak restoran, apartemen, toko buku dan toko baju serta banyak pedagang kaki lima yag menawarkan pembuatan tato henna atau kaos hippie. Suasana ini menarik berbagai macam kelompok orang untuk mengunjungi area ini: turis, mahasiswa, seniman, aktivis, gelandangan bahkan orang-orang eksentrik.

Sekarang, jika kamu lebih memilih untuk santai dan menemukan tempat tenang untuk tinggal, Gourmet Ghetto dan area utara kampus merupakan pilihan tepat. Ada banyak tempat makan di Berkeley (makanan Indonesia, Ethiopia, Korea, Prancis, dan apa saja,tinggal sebut) dan, jika kamu punya waktu luang saat akhir pekan, San Francicso hanya 30 menit saja dengan BART (Bay Area Rapid Transit). Dengan kereta cepat ini, kamu bisa berangkat dari stasiun Downtown Berkeley dan sampai ke jantung kota San Francisco. Untuk orang-orang yang suka dengan aktivitas outdoor, Berkeley juga merupakan tempat ideal karena cuaca di Berkeley tetap hangat sepanjang tahun (tidak ada salju di Berkeley!) dengan banyak ruang terbuka hijau termasuk Strawberry Canyon dan Tilden Park.

Selain kehidupan akademisnya, mahasiswa juga bisa bermain sepuas-puasnya selama masa emas mereka di Cal. Mereka sangat antusias dalam mendukung tim-tim olahraga yang dimiliki Cal, khususnya tim American football. Salah satu tradisi terbesar di Cal adalah bertanding American football melawa musuh bebuyutannya Stanford dan tiap tahun pertandingan antara Cal dan Stanford disebut sebagai “the Big Game.” Saat pertandingan diadakan di Stanford, akan ada Bonfire Rally di Greek Theater pada malam sebelum pertandingan yang nantinya akan menghadirkan grup akapela yang akan menyanyikan lagu-lagu parodi berjudul Stanfurd (Berkeley 101, pertama:  Jangan memakai pakaian berwarna merah saat “the Big Game”  karena kamu mungkin saja dapat nilai F dari dosenmu khususnya untuk yang kuliah di jurusan teknik).

Tradisi lain, yang mungkin akan membuat alismu naik, adalah pelari telanjang, ini merupakan tradisi di Cal selama RRR week (seminggu sebelum ujian akhir, saat kelas diliburkan). Sekelompok mahasiswa berkumpul di perpustakaan utama dan mulai lari melalui perpustakan yang padat. Itu hanya sebagian kecil dari tradisi-tradisi yang bisa ditemukan di Berkeley.
Cal hanyalah “menerangi,” bukan berarti tiap jalan mahasiswanya akan terus dipandu. Hal terbaik yang saya pelajari di Cal adalah bahwa hasil yang akan saya peroleh berbanding proporsional pada seberapa besar energi,pemikiran dan waktu yang saya investasikan ke proses belajar dan eksplorasi saya. Kesempatan dan beasiswa tersedia banyak sekali tapi hanyalah untuk mereka yang aktif mengejar. Jika kamu hanya menunggu saja, kamu hanya menyia-nyiakan waktu. Kamu mungkin merasa punya waktu luag jika kamu hanya mengambil kelas saja, tapi itu akan terisi sendiri dengan cepat dan tanpa upaya. Hal tersulit sebenarnya adalah saat kamu menentukan pilihan: ada terlalu banyak pilihan.

Terkadang saya masih ingin kembali ke Cal untuk belajar dan beraktivitas lebih banyak lagi. Ada banyak kehidupan dan energi di UC Berkeley dan jika kamu berusaha kamu bisa mempelajari dan menikmatinya. Cal memang menyediakan mahasiswanya dengan kesempatan yang bertumpah ruah, tetapi pada akhirnya, semua prestasi dan ilmu yang diraih oleh para mahasiswa tergantung pada seberapa besar upaya yang para mahasiswa sendiri untuk “make the most out of it!” GO BEARS!!!

TAMAT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Link Live Streaming Webinar Sosialisasi Pembukaan Pendaftaran KIP Kuliah Tahun 2025, Catat!

    Link Live Streaming Webinar Sosialisasi Pembukaan Pendaftaran KIP Kuliah Tahun 2025, Catat!

    Edu
    H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

    H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

    Edu
    Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

    Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

    Edu
    13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

    13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

    Edu
    Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

    Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

    Edu
    Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

    Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

    Edu
    Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

    Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

    Edu
    Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

    Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

    Edu
    Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

    Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

    Edu
    Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

    Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

    Edu
    Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

    Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

    Edu
    Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

    Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

    Edu
    Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

    Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

    Edu
    Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

    Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

    Edu
    Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

    Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau